Pandemi yang berkepanjangan tentu menyusahkan, terlebih kami sebagai guru. Tatap muka belum diperbolehkan. Apa daya setiap hari selalu menggali ide demi menciptakan pembelajaran jarak jauh yang menyenangkan. Anak-anak bagaimana? Pasti dia juga merasakan kebosanan. Tetap semangat, menjaga kesehatan dan berdoa agar selalu selamat itulah yang terpenting saat ini.

          Pembelajaran jarak jauh tak terasa sudah menginjak 1 bulan. Setiap minggu saya selalu berusaha menciptakan konten yang menyenangkan bagi siswa. Dengan memberikan pembelajaran lewat video akan lebih membangkitkan semangat mereka belajar, itu versi saya. Diakhir sesi pembelajaran, saya memberikan kuiz yang bersifat menghibur dan tetap bisa mengukur kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran yang berlangsung.

Bersyukur minggu yang lalu saya mengikuti Webinar Pak Dadan di Kelas Kratif dan beruntung mendapatkan hadiah Buku “105 Digital Tools for Interactive Learning”. Buku ini banyak membantu saya dalam menciptakan konten pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dimasa pandemi ini. Dengan menggunakan Teknologi kita bisa membuat pembelajaran yang interaktif dan pasti menyenangkan. Bagi teman-teman yang ingin mengetahui lebih jelas tools-tools apa saja yang bisa digunakan boleh segera Order buku Beliau.

          Pada pertemuan ke-4 saya memberikan project kepada siswa. Topik yang diangkat adalah seberapa penting internet dalam kehidupan sehari-hari dan Dampak Negatif yang ditimbulkan dari penggunaan internet. Siswa diminta untuk membuat video dengan durasi singkat minimal 2 menit. Video tersebut harus diupload ke dalam channel youtube mereka. Intruksi sudah diberikan dan tutorial untuk upload video saya berikan dalam bentuk video yang diupload ke youtube. Selalu saya ingat pesan Pak Dadan, dalam pembelajaran jarak jauh berikan intruksi dan petunjuk yang jelas kepada siswa. Tujuannya adalah untuk memudahkan mereka dalam menyelesaikan tugas yang kita berikan.

          Diawal pemberian project video saya bertanya kepada semua siswa melalui WA Grop kelas. Apakah ada yang terbebani dari tugas yang saya berikan, sebagian siswa menjawab “tidak terbebani dan tidak masalah”. Dengan kategori siswa yang lahir dalam kategori Generazi Z dengan ciri sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka (https://id.wikipedia.org/wiki/Generasi_Z ). Proses pembuatan video akan dirasa sangat mudah dan gampang. Berbagai aplikasi editor lebih mereka kuasai dan mungkin saja kami guru terkalahkan oleh mereka.

          Proses pengumpulan tugas mulai dilakukan. Keinginan sesuai dengan kenyataan. Project yang saya tugaskan sesuai harapan. Berbagai macam editor video digunakan ada yang mengedit video dengan halus ada juga video yang dihasilakan masih mencantumkan watermark aplikasi yang digunakan. Bagi saya tidak masalah, prosesnya sangat saya hargai. Salah satu diantara video siswa, yang membuat saya mengingat buku “105 Digital Tools for Interactive Learning”, membuat media pembelajaran bisa juga menggunakan tools “Tik Tok”.

TikTok, juga dikenal sebagai adalah sebuah jaringan sosial dan platform video musik Tiongkok yang dluncurkan pada September 2016 oleh Zhang Yiming, pendiri Toutiao. Aplikasi tersebut membolehkan para pemakai untuk membuat video musik pendek mereka sendiri (https://id.wikipedia.org/wiki/TikTok ). Bagaikan primadona, Tik Tok adalah aplikasi nge-hitz nya anak-anak sekolah. Melihat fitur yang ditawarkan oleh Tik Tok maka tak salah jika aplikasi ini bisa mendukung dalam dunia pendidikan.